GLORY
Nama : Glory
Gender : Perempuan
Profesi : -
Bangsa : Mondstadt
Afiliasi : Mondstadt
Hubungan :
A. Lokasi
1. Pagi hari (06.00 - 18.59)
2. Malam hari (19.00 - 05.59)
B. Dialog
Glory : Aku belum pernah mendengar suara itu... Apa kamu seorang pengembara?
Glory : Aku tidak bisa melihat, tapi kalau ada yang perlu dibantu, kamu bisa menceritakannya kepadaku.
1. Ceritakan padaku tentang insiden naga...
Glory : Aku tidak bisa melihat apa yang terjadi pada Mondstadt setelah Stormterro menyerang. Aku hanya medengar rumor-rumor yang beredar.
Glory : Saat itu suasana Mondstadt penuh dengan keresahan. Namun sekarang suara-suara penuh kecemasan itu sudah mulai berkurang.
Glory : Keadaan Mondstadt kembali damai.
2. Siapa kamu?
Glory : Ah, maaf. Perkenalkan, aku Glory.
Glory : Aku sering ke sini menunggu Godwin pulang. Aku berdoa agar dia tidak bertemu para Hilichurl dan Abyss Order di perjalanan pulang, bisa segera bertemu denganku.
Glory : Aduh, lagi-lagi aku membicarakan tentang diriku lagi... Aku senang sekali bisa berbicara dengan kalian.
2a. Siapa Godwin?
Glory : Dia kekasihku. Dia ikut berekspedisi bersama Grand Master Varka.
Glory : Aku memang merasa sedikit tidak rela saat harus mengantar dia pergi. Tapi aku juga merasa bangga karena dia bisa bergabung dengan tim ekspedisi Varka.
Glory : Sayangnya aku tidak tahu kapan ekspedisi akan berakhir... Yang bisa kulakukan sekarang adalah menunggunya pulang.
2b. Ceritakan kepadaku tentang Hilichurl dan Abyss Order.
Glory : Kalian juga merasa mereka sangat merepotkan? Yang bisa mereka lakukan hanya menyebabkan masalah bagi orang-orang.
Glory : Aku dengar ratusan tahun lalu banyak Hilichurl tiba-tiba muncul di Teyvat... Abyss Order juga muncul di saat yang sama.
Glory : Ada yang mengatakan kalau mereka lahir dari bencana yang terjadi di Teyvat. Aku juga curiga kalau mereka mungkin datang dari planet lain...
Glory : ... maaf, abaikan saja aku yang suka bicara tanpa henti. Aku tidak bisa melihat, jadi aku merasa sangat senang kalau ada orang yang mengajakku bicara.
3. Pasti sulit sekali karena tidak bisa melihat.
Glory : Ya, awal-awal aku juga merasa tidak nyaman.
Glory : Tapi menjadi buta membuat pendengaranku menjadi lebih baik. Saat angin berhembus menyapu telingaku, aku seakan-akan bisa membayankan apa yang sedang terjadi.
Glory : Sejak mempercayai Barbatos, aku terkadang juga mendengar suara lembut di tengah hembusan angin.
Glory : Seperti yang dikatakan ibuku, beliau dikenal sebagai Suster Grace. BEliau seing mengatakan bahwa Mondstadt diberkati oleh Archon Anemo.
4. Sampai jumpa.
Glory : Sampai jumpa.
Glory : Semoga perjalanan kalian di Mondstadt menyenangkan.
C. Hadiah Percakapan (Lihat Dialog)
- Tidak ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar